• spanduk

Dari pencairan gletser hingga desain rumah ramah lingkungan, karpet terbentang di sini

Lahirnya ablasi (2)

Cuaca panas dalam beberapa hari terakhir berdampak pada seluruh belahan dunia.Bahkan daerah kutub yang membeku sepanjang tahun pun mengalami perubahan iklim yang nyata.Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Institut Meteorologi Finlandia menunjukkan bahwa dalam 40 tahun terakhir, laju pemanasan di kawasan Arktik hampir empat kali lipat dari rata-rata dunia.Gletser di laut mencair dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.Produk baru FULI "Melting" bercerita tentang karpet berumbai tangan dan lingkungan ekologis dengan desain Interior yang berkelanjutan.

01Hilangnya gletser

Sejak revolusi, efek rumah kaca di bumi juga membawa ancaman yang tak terhapuskan terhadap lingkungan laut.Gletser besar di lautan juga sangat terpengaruh oleh pemanasan global.Dalam beberapa tahun terakhir, lapisan es Arktik semakin berkurang dari tahun ke tahun.

Dari gletser yang mencair (1)

Gambar-gambar yang diambil di atas permukaan laut ini membuat orang mendesah akan keindahan gletser laut yang luar biasa, namun menunjukkan keindahan yang menipu.Hingga Anda menyadari bahwa warna biru kehijauan semakin banyak mengganggu gambar, yang mewakili kenaikan suhu dan pencairan lapisan es.Dari hampir putih hingga sepenuhnya biru kehijauan, sungguh mengejutkan untuk merasakan bahwa pemanasan global bukanlah sebuah konsep abstrak, melainkan sebuah realitas nyata yang sedang terjadi.

02 Ini adalah refleksi tentang manusia dan inspirasi.

Lahirnya ablasi (7)
Lahirnya ablasi (6)
Lahirnya ablasi (4)

Desainer FULI menggunakan desain karpet untuk mengekspresikan refleksi mereka terhadap fenomena ini.Metafora perusakan ekologi laut oleh manusia dalam gambaran karpet, sekaligus membawa konsep perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan ke dalam lingkungan rumah.

Desainer FULI dengan cermat merenungkan detail presentasi setiap tautan, dan karpet berumbai tangan diperdalam dan diperiksa beberapa kali pada tahap awal untuk mencapai efek yang diinginkan.

"Ablasi"menggunakan wol dan sutra tumbuhan Selandia Baru berkualitas tinggi sebagai bahan dasarnya.Wol yang tinggi dan lurus adalah pilihan terbaik untuk menggambarkan gletser, dan warna sutra tanaman dengan sempurna menunjukkan kilau permukaan laut yang berkilau.Kedua bahan tersebut diambil dari alam, dan bahan ramah lingkungan juga mencerminkan tema karpet itu sendiri, sehingga membentuk kembali kesan alami.
Perancangnya menempatkan kondisi mencairnya gletser di atas karpet berumbai, sehingga orang dapat merasa seperti berada di gletser laut yang spektakuler kapan saja di lingkungan rumah mereka.Dalam suasana alami yang diciptakan oleh benang, karpet berumbai tangan meneruskan ekologi rumah yang paling orisinal.

03 Lahirnya ablasi

Lahirnya ablasi (5)

Esnya mencair, memperlihatkan laut hijau tua.Berdiri di tempat yang tinggi dan melihat ke bawah, es batu bertumpuk dan gambarnya banyak sekali.Dengan terbitnya matahari, langit dan bumi menjadi cerah.Cahaya lembut menyinari permukaan laut, membuat pikiran orang jernih.Karpet ini menggambarkan pemandangan seperti itu.

Lahirnya ablasi (1)

FULI selalu memuji produksi kerajinan tangan dan berkomitmen untuk mencapai keberlanjutan di semua aspek merek.Kami menyampaikan kesadaran desain dan konsep merek kepada dunia melalui keahlian dan bahan alami yang disempurnakan.Esensi ini juga merupakan penghargaan terbaik terhadap ekologi dan keberlanjutan asli.

Pada saat yang sama, pengaruh perkembangan peradaban manusia terhadap gletser lautan semakin terungkap.Kita sering berpikir bahwa penciptaan tidak ada habisnya, sedangkan sumber daya alam terbatas.Di era perkembangan yang pesat, kami berlatih menggunakan kreativitas untuk merekam keindahan alam, dan pada saat yang sama, kami terus memperhatikan kelestarian tenun, pemilihan bahan dan desain.Kami memahami bahwa pembangunan berkelanjutan adalah sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan waktu dan sumber daya, dan kami berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik selangkah demi selangkah.


Waktu posting: 16 Sep-2022